Tanaman Hias Air Kurangi Polusi Air – Air limbah rumahtangga nonkakus kerap menjadi masalah di areal pemukiman. Maklum grey water (limbah asal kamar mandi, dapur yang mengandung sisa makanan, dan tempat cuci) di buang langsung ke selokan tanpa dioleh sedikit pun. Akibatnya ketika mengalami proses dekomposisi oleh bakteri pengurai, bau busuk tidak dapat dihindari. Udara pun menjadi tak segar, terlebih pada musim kemarau. Negara-negara di Eropa menjadikan tanaman air untuk membersihkan polusi. Itu lantaran akarnya mampu menyerap zat pencemar daam air seperti nitrogen (N) dan fosfor (P), kehadiran kedua zat tersebut yang menyebabkan bau. Tanaman yang lazim dipakai antar lain tifa typha angustifolia. Berdasarkan fakta itu makna dilakukan ujicoba memanfaatkan berbagai tanaman air untuk mengatasi polusi akibat kehadiran grey water di lingkungan perumahan.
Ujicoba dilakukan di lingkungan perumahan Bumi Asri Padusuka, Bandung. Semula terdapat 11 tanaman yang dimanfaatkan. Namun, hanya terdapat 6 jenis tanaman yang mampu beradaptasi baik dengan kondisi grey water. Meraka adalah tifa, jeringau alias iris-irisan, Pontederia cordata alias futoy ruas, melati air Enchinodorus paleofolis dan lili air, Sagittaria japonica.
Sebagai persiapan parit sepanjang 5 meter, lebar 20 meter, dan kedalaman 30 cm dibersihkan dari sampah-sampah seperti plastik dan ranting. Lalu siapkan kain kasa nilon dengan panjang 60 cm , lebar 20 cm dan tinggi 15 cm. Kantog tersebut berfungsi sebagai wadah tanaman air. Satu wadah dapat diisikan dengan sekitar 5 tanaman. Tanaman dan media tanam dipindahkan dari polibag atau pot kedalam kantong
kasa. Bila tetap menggunakan polibag untuk tanaman maka akan mengganggu interaksi antara akar tanaman dengan air limbah, akibatnya tujuan untuk memanfaatkan kekuatan akar tanaman menyerap zat pencemar tidak tercapai.
Setelah itu, selama 2 bulan tanman akan tumbuh memenuhi kantong kassa dan dapat dilakukan pengukuran kadar zar pencemar, parameter yang diukur adalah nilai Biological oxygen Demand (BOD), jumlah detergen, Suspended Solid (SS), dan bau. Nilai BOD yang rendah mencerminkan tingkat pencemaran rendah. Bau menusuk akan berkurang dan air akan sedikit lebih jernih atau tinggat kekeruhannya menurun. Hal tersebut membuktikan bahwa ada pengaruh positif dari penanaman jenis tanaman air di selokan.