Berbagai cara dilakukan petani buah naga untuk membuat buah naga bongsor. Salah satu teknik yang digunakan oleh bapak AP Kusumaningrat adalah dengan menggunakan penyulingan urine sapi. Bagaimana tekniknya sehingga urine sapi membuat buah naga bongsor, bisa anda simak di artikel berikut yang disarikan dari artikel di Trubus terbitan Oktober 2010.
AP Kusumaningrat menggunakan ceret untuk menghasilkan sulingan air urine sapi dengan teknik sederhana yaitu mengalirkan uap air melalui pipa kaca yang terendam air. Hasil penyulingan digunakan untuk menyemprot sulur dan buah naga sehingga buah naga akan rajin berbuah dan hasil buahnya bongsor dengan bobot minimal 400 gram. Luar biasa…
Dari 1 liter urine sapi dapat menghasilkan 600 mili liter sulingan urine sapi. sebelum digunakan, hasil penyulingan itu dilarutkan dalam air. Setiap 1 cc urine sapi hasil destilasi dilarutkan dalam 1 liter air. Larutan tersebut lalu disemprotkan ke seluruh sulur pada pagi dan sore hari.
Perlakuan diatas diberikan sejak sebelum tanaman berbunga. Interval penyemprotan dua minggu sekali. Tujuan penyemprotan agar menrangsang pembungaan. Urine sapi mengandung nitrogen dan kalium yang tinggi sehingga baik untuk pembuahan tanaman.
Yos Sutiyoso, ahli tanaman buah, menuturkan bahwa unsur kalium berkaitan dengan penggunaan nitrogen dalam memacu pembentukan karbohidrat dan protein. Kadar karbohidrat tinggi akan meningkatkan ratio karbon (C) dan Nitrogen (N). Pada kondisi tersebut, fase pertumbuhan tanaman beralih dari vegetatif ke generatif yang ditandai dengan munculnya bunga.
Menurut Ir Edhi Sandra MS, ahli fisiologi tanaman dari fakultas kehutanan IPB, larutan hasil destilasi urine sapi sejatinya dapat digunakan untuk merangsang pembesaran buah. Pasca perlakuan penyemprotan pada buah dengan menggunakan urine sapi, 70% buah yang dipanen akan berbobot diatas 400 gram, yang sebelumnya hanya 30% saja. Sebelumnya di bawah 400 gram per buah.
Urine sapi mengandung asam amino yang tinggi, asam organik dan energi, lanjut Edhi. Bila sapi sering diberi pakan rumput maka urine biasanya mengandung banyak hormon auksin. Auksin banyak terdapat pada tunas tanaman dan ujung-ujung akar.
Hormon auksin pada dosis rendah dapat memacu pembesaran sel dan meningkatkan permeabilitas dinding sel tanaman. Hormon auksin juga merangsang terbentuknya akar-akar baru. Dengan demikian tanaman semakin efektif menyerap hara dalam tanah sehingga pertumbuhan buah akan pesat.
Perlakuan perangsangan dan pembuahan buah hendaknya ditunjang dengan pemberian unsur hara yang cukup. Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bisa ditambahkan pupuk organik seperti kotoran ayam, sapi, dan limbah tembakau dengan dosis 2 kg per tiang per bulan, demikian tutur ki Demang.
Menurut Yos, kalium pada urine juga berperan sebagai aktivator beberapa enzim. Pada sintesis protein diperlukan kadarr K yang tinggi. Kadar protein yang tinggi akan memicu regenerasi sel tanaman sehingga pertumbuhan buah pun akan meningkat.
Kualitas nutrisi urine sapi lebih baik ketimbang feces sapi, demikian analisa Edhi. Pasalnya, urine merupakan hasil degradasi bahan organik yang dikonsumsi sapi sehinggal molekul nutrisi yang terkandung di dalamnya terbentuk sederhana yang siap diserap oleh tanaman. Sedangkan feces memiliki ukuran molekul yang masih besar dan kompleks sehingga perlu diurai terlebih dahulu sebelum diserap tanaman.