Pada umumnya anggrek merupakan tanaman epifit yang secara alami banyak tumbuh menempel pada dahan pohon. Sehingga dalam pembudayaan selanjutnya memerlukan media yang serupa dengan karakter tersebut, maka tanaman anggrek tanah ini sedikit berbeda.
Anggrek tanah mampu tumbuh dengan media tanah seperti tanaman hias lainnya. Sebagai Tanaman semak yang berumpun, anggrek tanah baik digunakan sebagai border pada tempat yang mendapat cahaya matahari. Sering juga dipakai untuk mengisi bak tanaman atau bidang bawah jendela kamar. Secara alami Anggrek Tanah tumbuh menjuntai membentuk rangkaian yang mampu menutupi dinding dan permukaan tanah.
Karakteristik tanaman anggrek tanah dalam perkembangannya dapat tumbuh mencapai tinggi 45 cm, dengan daun yang panjang melebar hingga 5-7 cm serta tulang daun sejajar dengan tepi daun. Daun anggrek tanah tubuh subur muncul berumpun dari permukaan tanah dan berwarna hijau terang.
Diantara daun-daun tersebut muncul tangkai bunga yang panjangnya dapat mencapai 40 cm atau lebih. Masing-masing menopang cluster bunga yang muncul berwarna ungu atau putih pada setiap ujungnya. Jika kita amati rangkaian bunganya baru kita yakin betul bahwa jenis ini merupakan anggota keluarga anggrek.
Tanaman hias anggrek tanah tidak terlalu menyukai tanah yang basah, dalam kondisi kering selama beberapa saat sebelum penyiraman berikutnya justru akan merangsang munculnya tunas bunga. Akarnya juga tidak tumbuh terlalu menyukai tanah yang berada dalam kondisi lembab. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatur sistem drainase yang baik pada anggrek tanah ini, terutama jika ditempatkan di boks tanaman sebagai penghias taman rumah.
Perbanyakan tanaman hias anggrek tanah ini dapat dilakukan dengan pemisahan anakan/rumpun kelompok tanaman yang telah cukup dewasa. Kegiatan ini dapat dilakukan bersamaan dengan penjarangan pada tanaman dewasa yang telah terlalu padat sehingga produksi bunga menurun.
Secara garis besar, tempat tumbuh atau habitat anggrek dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu anggrek epifit dan terrestrial. Anggrek epifit hidup menumpang pada tanaman lain tanpa merugikan tanaman yang ditumpanginya. Anggrek epifit membutuhkan tempat dengan intensitas cahaya matahari yang berbeda untuk setiap jenis anggrek.
Sedangkan anggrek terestrial adalah jenis anggrek yang bisa hidup dengan bantuan media tanam seperti tanah, sabut kelapa, arang, pakis, hingga serbuk kayu. Umumnya anggrek terrestrial membutuhkan cahaya matahari langsung atau penuh. Namun ada pula anggrek yang membutuhkan sedikit cahaya.
Anggrek terestrial atau anggrek tanah banyak jenisnya. Salah satu jenis anggrek tanah yang cukup terkenal dan banyak dibudidayakan adalah anggrek Vanda. Anggrek Vanda sendiri memiliki 50 jenis spesies, seperti Vanda tricolor, Vanda dearei, Vanda Bensonii atau Vanda Miss Joaquim.
Menanam anggrek tanah bisa dibilang gampang-gampang susah. Ada beberapa hal yang musti diperhatikan saat akan menanam jenis anggrek tanah. Karena jika salah langkah, anggrek yang ditanam dalam tanah bisa-bisa tak akan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Berikut ini beberapa langkah sederhana dalam cara menanam anggrek tanah dengan baik dan benar.
1. Memilih anggrek
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan jenis anggrek. Pilihlah anggrek yang memang bisa ditanam di dalam tanah. Anggrek yang bisa ditanam di dalam tanah merupakan anggrek jenis terestrial. Jangan sampai salah memilih anggrek jenis Epifit yang tidak bisa ditanam secara langsung di dalam tanah. Beberapa jenis anggrek yang bisa ditanam dalam tanah diantaranya vanda, Spatholottis dan juga Arachnis.
2. Siapkan tanah dan tempat
Selanjutnya adalah menyiapkan media tanam dan tempat yang akan dipakai untuk menanam. Pilihlah jenis tanah yang tidak terlalu keras. Tanah yang digunakan bisa dicampur dengan bahan-bahan lain seperti kompos atau pupuk. Untuk tempat menanam sendiri bisa memilih laha terbuka atau menggunakan media pot. Jika memilih pot, pilihlah pot yang terbuat dari tanah liat dan yang mempunyai lubang yang berguna sebagai sirkulasi udara.
3. Langkah penanaman
Jika bibit anggrek dan media tanam sudah siap, langkah selanjutnya adalah penanaman. Penanaman bisa dilakukan seperti menanam tanaman lainnya. Jika menggunakan media pot, isi pot dengan tanah setengah terlebih dahulu, setelah itu masukkan bibit anggrek, setelah bibit anggrek masuk masukkan lagi tanah hingga menutupi bibit tadi.
Itu tadi langkah sederhana untuk menanam anggrek di dalam tanah. Langkah yang cukup sederhana dan sangat mudah dilakukan. Hal yang terpenting adalah mengetahui jenis anggrek yang bisa ditanam di dalam tanah. Karena hal tersebut merupakan yang paling krusial.
Setelah proses penanaman selesai, hal yang mesti diperhatikan adalah perawatan. Tahap perawatan merupakan tahap lain yang juga penting. Perawatan yang baik akan membuat anggrek bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu proses perawatan yang bisa dilakukan adalah pemupukan.
Pemupukan menjadi hal penting yang juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anggrek yang ditanam dalam tanah. Ada dua jenis pupuk yang kerap digunakan dalam pertanian, yaitu pupuk organik dan pupuk kimia (anorganik).
Gunakanlah pupuk organik untuk tahap pemupukan anggrek yang kita tanam. Pupuk organik memiliki keunggulan karena ramah lingkungan, tidak meninggalkan residu pestisida, dan dapat mendukung simbiosis mutualisme antara akar dan mikrozoa.
Hal lain yang juga harus menjadi perhatian dalam tahap perawatan adalah proses repotting. Repotting adalah proses pemindahan anggrek ke dalam pot baru. Proses ini harus dilakukan jika koloni anggrek dalam pot telah tumbuh besar dan memenuhi pot.
Repotting yang terlambat bisa menyebabkan anggrek dalam pot berdesakan, sehingga penyerapan hara terhalang dan akar bisa rusak. Anggrek yang telah berdesakkan harus segera dipindahkan ke dalam 2-3 pot baru yang lebih besar.
Hal lain dalam tahap perawatan adalah mencegah serangan hama dan penyakit. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan hama dan penyakit diantaranya, menjaga sanitasi lingkungan, perawatan kesehatan, dan juga penyemprotan dengan pestisida.
Potensi ekonomi anggrek sebagai salah satu komoditas tanaman hias telah dimanfaatkan dan dikembangkan oleh banyak Negara. Di Indonesia potensi anggrek cukup besar dilihat dari sumber plasma nutfah yang sangat besar dan banyak memiliki keunikan. Jadi, sangat terbuka peluang untuk menggalakkan daya saing dunia bunga anggrek internasional.