Anggrek bulan atau biasa juga disebut puspa pesona adalah salah satu bunga nasional Indonesia. Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. Tanaman anggrek ini tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Cara hidupnya secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas permukaan laut.
Karakteristik Anggrek Bulan
Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.
Anggrek bulan memiliki kelopak lebar dan berwarna putih bersih. Keanggunan dari bunga ini terletak pada bunganya yang berwarna putih bersih dan berukuran lebar. Anggrek bulan ini selain memiliki tampilan yang cantik juga memiliki aroma yang wangi dan khas. Maka daripada itu anggrek bulan ini sangat cocok untuk menjadi tanaman hias interior. Karena keanggunan anggrek bulan ini maka tanaman anggrek jenis ini dinobatkan menjadi salah satu puspa pesona Indonesia. Puspa pesona Indonesia merupakan sebutan untuk bunga nasional Indonesia, seperti melati.
Perawatan Anggrek Bulan
Perawatan anggrek bulan melalui beberapa tahap, ada pemupukan, penyiraman, dan pemberian intensitas cahaya yang tepat.
Dalam pemupukan, lebih baik dilakukan di daun. Karena faktanya, kutikula atau pembuluh darah daun bisa menerima 90% asupan nutrisi sementara akar hanya menerima 10% saja. Biasanya, pupuk yang dipakai untuk anggrek adalah dekastar. Karena dekastar mampu merangsang pertumbuhan tunas, merangsang perumbuhan cabang-cabangnya, dan menyuburkan tanaman. Selain itu juga dapat menggunakan pupuk NPK. Cara pemberiannya yaitu dengan langsung menyemprotkan cairan pupuk ke permukaan daun setiap pagi dan sore. Ketika tunas sudah mulai memenuhi pot maka semut dan lumut akan menutupi tanaman, dan itu berarti media tanamnya harus diganti dengan yang baru.
Penyiraman dilakukan dengan sprayer. Karena memang tanaman anggrek tidak terlalu menyukai media tanah yang basah dan becek. Sebab akan merusak pertumbuhan akar yang membuat tunas tanaman rontok dan membusuk. Penyemprotan dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore. Penyemprotan menggunakan air dengan pH netral. Teknik penyemprotan ini dimaksudkan untuk membuat tanaman tetap lembab tanpa merusak media tanam.
Untuk cahaya, tanaman anggrek ini hanya membutuhkan sekitar 20-30% cahaya dan itupun cahaya matahari pagi. Jadi lebih baik menaruhnya di tempat yang tidak selalu terpapar matahari atau memberi paranet/jaring peneduh.