Bidara upas (Merremia mammosa) atau disebut juga widara upas (Jawa) dan hailale (Ambon) adalah tumbuhan ubi-ubian yang memanjat yang kemungkinan berasal dari Filipina.
Bidara upas adalah tumbuhan umbi-umbian yang merayap atau membelit yang panjang tingginya dapat mencapai 3-6 m. Daunnya berbentuk bulat telur melebar, dengan pangkal berbentuk hati. Umbinya mirip kentang, dan berbeda dengan areuy carayun (Merremia peltata) yang satu genus dengannya. Umbi bidara upas berkumpul hingga 6-7 buah dan beratnya dapat mencapai 5 kg atau lebih seumpama tumbuh di tanah kering, gembur, dan tidak tergenang air.[4] Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat.
Perbungaannya majemuk, yakni sejumlah 1-4 kuntum, membentuk payung, berwarna putih, dan apabila menjadi buah, kelopaknya tidak gugur. Bijinya berwarna kelabu sampai hitam, dengan pinggirannya yang berbulu kecoklatan. (sumber: wikipedia)
Ciri morfologi bidara upas batangnya kecil dan berwarna agak gelap. Daunnya tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung dengan tepi rata dan ujung meruncing berwarna hijau tua. Umbi berkumpul di dalam tanah mirip ubi jalar, kulitnya berwarna kuning kecoklatan, umbinya tebal dan mengeluarkan getah berwarna putih. Tanaman bidara upas dikenal dengan nama lain, di Jawa disebut widara upas atau blanar dan di Maluku dinamakan Hailale.
Dalam umbinya terdapat kandungan kimia seperti damar, resin, pati, zat oksidasi (getah), dan zat pahit. Kandungannya kimia tersebut dapat digunakan sebagai anti radang, menghilangkan rasa sakit, menghilangkan bengkak, sebagai pencahar, menetralkan racun, dan penyejuk. Umbinya bisa dimanfaatkan sebagai obat luar dan dalam. Untuk pengobatan luar, biasanya umbinya diparut menjadi bubur dan dibalurkan ke bagian tubuh yang sakit.
Khasiat dan cara pembuatan ramuan obat
1. Bidara upas bermanfaat untuk mengobati radang tenggorokan, TBC, radang saluran pernapasan, radang amandel, radang paru-paru, radang usus buntu, batuk rejan, batuk kering, difteria, disentri, kencing batu, diabetes/kencing manis, melancarkan ASI dan kudis.
2. Cara pemakaian bidara upas untuk pengobatan batuk. Gunakan sekitar 100 gram umbi bidara upas segar, dicuci lalu diparut, tambahkan gula batu secukupnya, kemudian disaring dan airnya diminum.
3. Untuk mengobati batuk kering, gunakan 30 gram umbi bidara upas yang masih segar, dicuci dan diparut, tambahkan 2 sendok makan air masak lalu disaring, tambahkan 1 sendok makan madu, aduk kemudian diminum.
4. Bila mengalami suara serak, gunakan 30 gram umbi bidara upas segar, dicuci, dipotong-potong tipis lalu dikunyah. Lakukan 3 – 4 kali sehari.
5. Untuk pengobatan TBC paru, panduan Prof HM Hembing Wijayakusuma menyebutkan, ramuannya terdiri atas sebanyak 30 gram umbi bidara upas ditambah 10 gram daun patikan kebo, dan 10 gram daun kumis kucing, direbus dengan 400 cc hingga airnya tersisa 200 cc. Air rebusannya diminum setiap malam. Sedangkan untuk mengatasi muntah darah, sebanyak 60 gram umbi bidara upas segar dicuci dan diparut. Airnya disaring sampai terkumpul 150 cc dan diminum.
6. Untuk diabetes atau kencing manis, gunakan 100 gram umbi bidara upas segar dicuci bersih, diparut, lalu peras dan akhirnya diminum setiap pagi, 1/2 jam sebelum makan.
7. Bila mengalami kencing batu, gunakan 30 gram umbi bidara upas, dipotong-potong, tambahkan 10 gram daun kumis kucing, 15 gram daun keji beling, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 150 cc, saring dan airnya diminum 2 kali sehari. Setiap kali minum 50 cc.
8. Guna melancarkan ASI, gunakan umbi bidara upas segar secukupnya yang telah dicuci bersih, diparut lalu dibalurkan di sekeliling payudara. Untuk radang amandel, gunakan 40 gram umbi bidara upas, dicuci bersih lalu diparut, tambahkan air masak secukupnya lalu saring, tambahkan madu secukupnya kemudian gunakan untuk berkumur-kumur terus ditelan. Lakukan 6 – 8 kali sehari sebanyak 1 sendok makan.
9. Bila terkena radang usus buntu, gunakan 30 gram umbi bidara upas dicuci bersih lalu diparut dan dicampur dengan 1 sendok makan air gula, kemudian diperas dan disaring, airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari.
10. Untuk mengobati disentri, gunakan 50 gram umbi bicara upas segar dicuci bersih potong-potong dan tambahkan gula merah secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 100 cc, saring dan airnya diminum sedikit demi sedikit. Lakukan 2 kali sehari secara teratur.
11. Pemakaian umbi untuk pengobatan dalam biasanya digunakan dengan cara diparut atau direbus. Air parutan atau rebusannya kemudian diminum. (sumber: pertanian.go.id)
Artikel menarik lainnya:
Daun Beluntas, Herbal Alami Yang Luar Biasa
Manfaat Buah Mengkudu Bagi Kesehatan
Bangle, Rimpang Yang Berkhasiat Luar Biasa
Dari penelitian perusahaan farmasi PT Eisai Indonesia, tumbuhan ini dapat menghambat perbanyakan (replikasi) virus HIV pada sel hidup, yang merupakan penyebab penyakit AIDS, tetapi tidak dapat mematikannya.
Setiap pengobatan yang dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat tetap dikonsultasikan ke dokter. (sumber: buku Rempah, rimpang, dan umbi. Prof Hembing)